Alan Shearer: Wayne Rooney Kapten Selanjutnya Inggris

Alan Shearer menilai Wayne rooney sosok paling pas untuk menjadi pemimpin Inggris berikutnya di lapangan


Mantan pemain Inggris Alan Shearer mendukung Wayne Rooney mengambil alih ban kapten timnas jika Steven Gerrard mundur alias pensiun dari pentas internasional.

Eks pentolan Newcastle United ini menilai pemain Manchester United itu sebagai yang terbaik di antara penggawa The Three Lions. Lebih lanjut, Shearer beranggapan Rooney sudah cukup dewasa untuk memimpin skuat Roy Hodgson di lapangan.

"Jika kapten Inggris Steven Gerrard memutuskan sekarang baginya untuk mengakhiri karier internasional, maka Wayne Rooney akan menjadi pilihan saya untuk menjadi penerus sebagai kapten," ujar Shearer kepada BBC Sport.

"Tidak ada banyak calon hebat lainnya di skuat untuk tugas itu, tapi itu tidak masalah karena Rooney sudah siap, dia akan sempurna untuk peran itu."

"Rooney tidak hanya pemain terbaik Inggris namun dia memiliki pengalaman, dan dia telah cukup dewasa untuk berurusan dengan kepemimpinan," tandasnya.

Rooney mencetak satu dari dua gol Inggris di Piala Dunia 2014, di mana gol itu dibukukannya ketika dikalahkan Uruguay 2-1. 

Sumber : ANUGERAH PRAMUJI
 

Spanyol Terjatuh, Tertimpa Tangga Pula

Tim Spanyol, Sudah Jatuh Tertimpa Tangga 



Kejayaan Spanyol sebagai juara dunia berakhir pekan lalu, ketika mereka kalah dalam dua laga berturut-turut di Piala Dunia dan akhirnya tersingkir. La Roja belum pernah angkat koper secepat ini sejak Piala Dunia 1998 di Prancis.

Dan, adalagi kejadian ironis yang cocok  untuk mengakhiri petualangan menyedihkan mereka di Brasil, pesawat yang membawa pulang tim Spanyol ke Madrid pada Selasa (24/6) disambar petir saat mendarat di bandara Adolfo Suarez Madrid-Barajas.
 
Reuters memberitakan bahwa maskapai penerbangan Iberia, yang mendarat pada sekitar siang hari waktu setempat (10.00 GMT) di ibu kota Spanyol, disambar petir. “Namun untungnya tidak ada dampak negatif terhadap pesawat atau penumpang,” ungkap juru bicara maskapai.

Jadi, mari kita mendaftar kembali kesialan Spanyol selama dua pekan terakhir.
  • Mereka dilibas 5-1 oleh Belanda di laga pembuka.
  • Cile memastikan eliminasi La Roja dengan kemenangan 2-0 di pertandingan kedua.
  • Vicente Del Bosque mengganti David Villa di penampilan internasional terakhirnya untuk Spanyol dan  mengaku tidak tahu bahwa pertandingan itu merupakan akhir karier bagi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Spanyol itu.
  • Jordi Alba membentak jurnalis, “Lain kali aku akan merobek kepalamu…  Dengar peringatanku.”
  • Petir menyambar pesawat mereka tepat sebelum mendarat di tanah air.
Mungkin kita bisa mengingat ‘Hukum Murphy’ yang menyatakan bahwa jika ada yang sesuatu yang berpotensi salah, maka hal itu akan menjadi salah. Bagaimana Anda mengatakan “Hukum Murphy” dalam bahasa Spanyol?

Sumber : Sean Leahy
 

Inilah Gol Tercepat Messi

Lionel Messi Cetak Gol Tercepat Dalam Kariernya

 


Laga grup F melawan Nigeria di Beira-Rio, Kamis (26/6/2014) menjadi laga yang bersejarah bagi penyerang Argentina, Lionel Messi. Pada laga ini Messi mencetak salah satu gol terpenting dalam kariernya.

Gol terpenting itu tercipta ketika Messi menjebol gawang Nigeria untuk pertama kalinya. Gol yang mengantarkan Argentina unggul 1-0 itu tercipta ketika pertandingan baru memasuki menit ketiga.

Berdasarkan catatan Infostrada, gol tersebut tercipta dalam tempo 2 menit dan 26 detik. Ini menjadi gol tercepat Messi dalam kariernya. Gol tercepat Messi sebelumnya tercipta dalam tempo 2 menit dan 41 detik. Gol tersebut dicetak penyerang Barcelona itu ke gawang Racing Santander pada 29 Agustus 2010.

Gol tersebut juga mengandung catatan lain. Messi memecahkan rekor gol Argentina yang bertahan selama 56 tahun. Rekor tersebut adalah rekor pemain Argentina yang mampu mencetak gol pada semua laga fase grup (tiga pertandingan).

Sebelumnya, hanya ada satu pemain Argentina yang mampu melakukan hal tersebut, yaitu Orestes Omar Corbatta. Corbatta melakukan itu pada Piala Dunia 1958. Corbatta yang wafat pada 1991 menjebol gawang Jerman Barat, Irlandia Utara, dan Cekoslovakia. Sejak saat itu, tidak ada satupun pemain Argentina yang mampu melakukan hal serupa.

Pada laga yang berkesudahan 3-2 untuk kemenangan Argentina tersebut Messi mencetak dua gol. Gol kedua Messi tercipta pada menit ke-46 melalui eksekusi tendangan bebas.

Dua gol Messi ke gawang Nigeria merupakan gol keempatnya di Piala Dunia 2014. Keempat gol itu dicetak secara beruntun. Sepanjang sejarah keikutsertaan Argentina di Piala Dunia, hanya ada Diego Maradona dan Lionel Messi yang mencetak empat gol secara beruntun.

Berbeda dengan Messi, Maradona mencetak keempat gol itu pada babak perempat final dan semifinal Piala Dunia 1986. Pada babak perempat final Maradona menjebol gawang Inggris, salah satunya dengan gol yang kemudian dikenal sebagai ‘Gol Tangan Tuhan’. Belgia menjadi korban keganasan Maradona pada babak semifinal.

Bukan hanya Messi yang mengukir rekor pada laga ini. Penyerang Nigeria, Ahmed Musa, juga melakukan hal yang sama setelah dua kali menjebol gawang Argentina.

Musa menjadi pemain Nigeria pertama yang mampu mencetak dua gol dalam satu pertandingan Piala Dunia. Selain itu, Musa mengantarkan Nigeria menjadi tim Afrika pertama yang mampu mencetak lebih dari satu gol ke gawang Argentina pada Piala Dunia.

Sumber : TRIBUNNEWS.COM
 

Kesempatan Iran Mencetak Sejarah

Preview Bosnia–Herzegovina vs Iran: Kesempatan Emas Quieroz



Bosnia-Herzegovina yang digadang-gadang bakal lolos ternyata menjadi tim pertama yang tersingkir dari grup F. Penampilan meyakinkan anak asuh Safet Susic di babak kualifikasi ternyata tak berlanjut di putaran final. Dua kekalahan dari Argentina dan Nigeria mengubur mimpi Edin Dzeko dkk. untuk mengikuti jejak Kroasia di Piala Dunia 1998.

Salah satu faktor yang disebut-sebut sebagai penyebab kegagalan Bosnia adalah pemilihan formasi. Selama babak kualifikasi Susic meramu timnya dengan pakem 4-4-2. Skema ini membuat Bosnia menakutkan di lini depan namun rawan di belakang. Hal itu nampaknya membuat Susic mengadopsi pola 4-5-1 selama di Brazil. Sayangnya hasil positif tak kunjung didapat.

Jika Bosnia gagal dalam memainkan skema satu penyerang, maka hal sebaliknya dialami Iran. Meski belum mencetak satu gol pun, hasil yang didapat Iran cukup positif. Bermain imbang tanpa gol serta hanya kalah 0-1 dari Argentina membuat peluang tim asuhan Carlos Quieroz untuk lolos masih terbuka. Syaratnya mereka harus menundukkan Bosnia di pertandingan terakhir Rabu (25/6) malam WIB, sembari berharap Argentina menang atas Nigeria di hari yang sama.


Quieroz sendiri dikenal sebagai sosok yang pandai membangun pertahanan tim. Ia disebut-sebut sebagai otak dibalik kokohnya pertahanan Manchester United semasa menjadi tangan kanan Sir Alex Ferguson. Tak heran ia membangun Iran dengan skema defensif.

Bagi sebagian fans skema defensif memang kerap mengundang cibiran negatif namun hal itu tak dihiraukan para pemain. “Iran bukanlah Brazil atau Argentina dengan banyak pemain bintang.”, sebut penyerang Reza Ghoochannejhad. “Kami adalah tim dan harus bermain sebagai tim yang kompak. Kami harus punya taktik yang kuat untuk sukses di lapangan. Jika perlu, kami semua bermain bertahan dan pada saat menyerang bermain sebagai tim.” katanya.

Konsistensi Quieroz untuk bermain ketat dan defensif mendapat godaan di pertandingan terakhir. Melihat terbukanya peluang untuk lolos Iran bisa saja bermain menyerang dengan resiko pertahanan mereka bakal terbuka.

Sejumlah prediksi bahkan menyebut Quieroz bakal memasang dua striker pada pertandingan ini. Penyerang Alireza Jahan Bakhsh diprediksi akan mendampingi Ghoochannejhad di lini depan. Bakhsh tampil bagus dan mampu membawa Iran keluar dari tekanan saat melawan Argentina. Jika Bakhsh masuk maka Ashkan Dejagah kemungkinan bakal dicadangkan.


Selain Bakhsh, pemain lain yang disebut-sebut bakal dipasang Quieroz adalah Khosro Heydari. Pemain Esteghlal FC tersebut menjadi pemain dengan catatan distance coverage terbanyak saat melawan Nigeria. Heydari juga membuat Iran lebih baik saat ia masuk di babak kedua melawan Argentina.

Di sisi lain Bosnia juga disebut-sebut bakal memainkan dua penyerang di pertandingan terakhir. Penyerang Manchester City Edin Dzeko bakal didampingi striker VFB Stuttgart Vedad Ibisevic yang mencetak gol saat menghadapi Argentina.


Jika Bosnia bermain terbuka dengan dua penyerang maka Quieroz harus memperhitungkan matang taktiknya. Terlebih para pemain Bosnia banyak yang bermain di liga papan atas Eropa. Apakah tetap bermain bertahan dengan satu penyerang atau mengejar keunggulan cepat dengan bermain terbuka, semua ada resikonya.

Lebih bijak jika Quieroz bermain bertahan di babak pertama untuk mengantisipasi serangan Bosnia kemudian memasukkan penyerang tambahan di babak kedua. Taktik ini sempat dijalankan saat menghadapi Argentina.

Melihat rekor pertemuan, Iran boleh sedikit tersenyum. Selama 2001-2009 kedua kubu telah bertemu lima kali. Iran tak pernah kalah dan meraih empat kemenangan dalam rentang waktu tersebut. Generasi pemain telah berganti, namun catatan ini jelas memberi keuntungan psikologis bagi Iran. Dorongan seperti inilah yang diperlukan Iran agar dapat lolos ke babak 16 besar untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Sumber : Arsyad Muhammad Fajri
 

Buffon, Pirlo dan Tavez Akan Ke Jakarta

Agustus, Juventus Tour ke Indonesia

 

Klub raksasa asal Italia, Juventus, mengagendakan tur ke Asia-Australia pada periode Agustus 2014. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan Bianconeri.

Pemilik 30 gelar Serie-A akan mengunjungi Jakarta pada awal Agustus. Agenda puncak adalah pertandingan menghadapi Indonesia Selection di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (6/8/2014).

“Sangat menarik menjalani tur ke Asia. Indonesia merupakan negara penting, yang orang-orangnya mempunyai gairah terhadap sepak bola. Tentunya, Juventus telah mempunyai basis fans yang kuat,” tutur Head of Global Partnership Juventus, Nicola Verdun.

“Stadion Utama Gelora Bung Karno merupakan tempat yang luar biasa dan kami siap untuk menampilkan permainan terbaik bagi semua yang menyaksikan pertandingan ini,” kata Nicola Verdun.

Konferensi pers kedatangan Bianconeri akan dilakukan pada Rabu (25/6/2014) di Hotel Shangri La, Jakarta. Dalam acara tersebut akan dibahas mengenai aktivitas klub dan penjualan tiket. Dikesempatan itu juga akan hadir Edgar Davids, mantan pemain Juventus.

CEO Nine Sport, Arif Putra Wicaksono, sebagai pihak promotor mengatakan kedatangan Juventus yang diperkuat para pemain terbaik dunia, seperti Gianluigi Buffon, Andrea Pirlo, Carlos Tevez, dan Fernando Llorente merupakan keuntungan bagi fans sepak bola.

“Juventus merupakan salah satu klub terbaik di dunia. Ini keuntungan bagi fans sepak bola karena melihat bintang Juventus bermain di stadion nasional. Laga ini akan tercatat di dalam buku sejarah tidak hanya bagi promotor, tetapi juga pecinta sepak bola,” ujarnya.

Indonesia merupakan negara pertama dalam tur ke Asia. Bianconeri juga akan melakukan lawatan ke Australia pada 10 Agustus dan Singapura pada 16 Agustus mendatang.

Sumber : TRIBUNNEWS.COM
 

'Robben Lebih Baik Ketimang Messi'

Willy Van De Kerkhof: Arjen Robben Lebih Baik Ketimbang Lionel Messi



Mantan gelandang Belanda Willy van de Kerkhof menilai Arjen Robben lebih baik ketimbang Lionel Messi menyusul performa gemilang sang winger di Piala Dunia 2014.

Robben menjadi inspirasi Oranje yang mencatat rekor sempurna di Grup B dengan mengalahkan Spanyol, Cili, dan Australia di mana pemain Bayern Munich itu menyumbang tiga gol dan satu assist. Inilah yang membuat Van de Kerkhof terkesan sehingga ia tak sungkan membandingkan Robben dengan peraih Ballon d’Or empat kali, Lionel Messi.

“Babak pertama saat melawan Cili berjalan buruk, tetapi dalam 20 menit terakhir datanglah Arjen Robben yang kemampuannya tiada banding. Kondisi fisik dan mentalnya berada di atas pemain lain. Dia lebih baik ketimbang Messi,” ujar Van de Kerkhof kepada Omroep Brabant.

Van de Kerkhof, yang pernah membawa Belanda menjadi runner-up di Piala Dunia 1978, juga memberikan komentarnya terkait performa keseluruhan pasukan Louis van Gaal saat ini. Belanda dijadwalkan akan bertemu dengan Meksiko di babak 16 besar pada 29 Juni mendatang.

“Mereka harus lebih santai di lini tengah. Kami sukses memuncaki grup dengan sembilan poin. Saya bangga dengan timnas Belanda. Namun, saya lebih memilih Brasil [sebagai lawan Belanda di babak 16 besar]. Lihat, kami sudah mengalahkan Spanyol dan Cili, jadi kami adalah salah satu tim terkuat di turnamen. Belanda sedang dalam fase yang bagus,” tambahnya.

Sumber : SANDY MARIATNA
 

Ekuador Ingin Kembali Lolos Babak Dua

Jelang Ekuador vs Prancis, Perburuan Jatah Tiket 16 Besar Sang Kuda Hitam


 Tersingkirnya Spanyol, Inggris, dan terakhir Italia sungguh di luar dugaan para pemerhati sepak bola. Para juara dunia ini tersingkir oleh tim yang bukan unggulan. Spanyol kalah bersaing dengan Cile di Grup B, sementara Inggris dan Italia yang tergabung dalam Grup D lebih miris lagi. Diunggulkan untuk menjadi wakil Grup D ke 16 besar, keduanya malah dipermalukan oleh Kosta Rika yang menjadi juara grup dan juga Uruguay. Ekuador pun berpeluang menambah kejutan lolosnya tim-tim yang tidak diunggulkan, syaratnya mereka harus bisa menaklukkan Prancis yang kemungkinan akan bermain aman karena telah mengantongi tiket perdelapan final.

Menduduki peringkat kedua grup E, Ekuador memiliki jumlah angka yang sama dengan Swiss yang berada tepat satu tingkat di bawah mereka. Antonio Valencia dkk. mempunyai selisih gol yang lebih baik dibanding negara yang beribu kota di Bern tersebut yakni Ekuador dengan selisih 0 berbanding Swiss yang defisit 2 gol. Dengan asumsi Swiss mampu menaklukkan tim terlemah grup yaitu Honduras, maka hanya kemenanganlah yang sanggup membawa langkah La Tri Ekuador melaju ke perdelapan final mengulangi prestasi mereka 8 tahun lalu.

Pemuncak Grup E, Prancis, yang telah lolos jelas tidak akan memforsir energi mereka untuk partai ini. Larangan bertanding karena akumulasi kartu kepada Yohan Cabaye dan cedera minor yang dialami oleh Mamadou Sakho memastikan keduanya absen melawan Ekuador. Penampil terbaik tim Ayam Jantan sekaligus pencetak gol terbanyak sementara, Karim Benzema kemungkinan juga akan diistirahatkan.

Mungkin ini saat yang tepat bagi Didier Deschamps untuk memberikan kesempatan bagi para pemain muda Les Bleus untuk mencicipi atmosfir pertandingan di Piala Dunia. Enner Valencia jelas menjadi tumpuan pelatih Reinaldo Rueda guna mendobrak pertahanan Prancis. Dengan 3 gol yang telah dicetaknya, menjadikan Valencia menjadi satu-satunya pemain Ekuador yang mencetak gol di Piala Dunia kali ini. Kapten tim Ekuador yang kebetulan bernama sama meskipun tidak memiliki hubungan darah, Antonio Valencia bakal menjadi dirigen lini tengah tim Amerika Selatan ini. Kedua tim hanya pernah sekali bertemu yakni pada pertandingan persahabatan pada tanggal 27 Mei 2008. Laga yang berlangsung di Stade des Alpes, Prancis tersebut berakhir dengan skor 2-0 untuk keunggulan tuan rumah atas tim tamu. Sepasang gol Les Bleus dicetak oleh penyerang Olympique Lyon, Bafetimbi Gomis.

Pada penampilannya yang ketiga di ajang Piala Dunia ini sejak pertama kali lolos pada tahun 2002, Ekuador jelas ingin mengulangi capaian pada ajang tahun 2006. Tergabung di grup A bersama tuan rumah Jerman, Polandia dan Kosta Rika, Ekuador mampu menang atas dua tim yang disebut terakhir meski harus takluk dari tuan rumah. Langkah Ekuador di perdelapan final Jerman 2006 terhenti oleh sebuah tendangan bebas indah yang meluncur deras pada menit ke 60 oleh sang maestro Inggris, David Beckham.

Sumber : Galih Satrio Pinandito
 

Penalti Kontroversial Bawa Yunani Maju 16 Besar

Dewi Fortuna Antar Yunani ke 16 Besar


Sebagai negerinya dewa-dewi, Yunani ternyata memiliki Dewi Fortuna. Berkat sang dewi keberuntungan, Yunani berhasil melaju ke babak 16 besar. Yunani mampu mengalahkan Pantai Gading dengan skor 2-1 pada laga grup C di Castelao, Rabu (25/6/2014) berkat gol pada menit akhir.

Dewi Fortuna menunjukkan sentuhannya begitu memasuki injury time. Wasit Carlos Vera menunjuk titik penalti untuk Yunani setelah Georgios Samaras terjatuh. Vera menganggap Giovanni Sio yang berdiri paling dekat mendorong Samaras. Berdasarkan tayangan ulang, Sio sama sekali tidak melakukan sentuhan, Samaras terjatuh karena salah satu kakinya tersandung rumput.

Para pemain Pantai Gading melancarkan protes keras. Raut kecewa terekam jelas dari wajah mereka. Beberapa pemain Pantai Gading bahkan sampai bersujud di lapangan.


Penyerang Celtic FC itu kemudian memanfaatkan hadiah tendangan penalti secara maksimal. Samaras melepaskan tendangan keras ke arah kanan sehingga kiper Boubacar Barry tidak mampu berkutik. Yunani pun kembali unggul pada menit ke-93.

Atas kemenangan ini Yunani berhak mendampingi Kolombia ke babak 16 besar sebagai runner up grup C. Kemenangan ini membuat Yunani mendepak Pantai Gading dari posisi tersebut dengan raihan empat angka. Kekalahan 1-4 yang dialami Jepang dari Kolombia sekaligus membuka jalan bagi Yunani. Padahal, skuat asuhan Fernando Santos hanya mengumpulkan satu angka dari dua pertandingan sebelumnya.

Yunani unggul terlebih dulu melalui gol pemain pengganti, Andreas Samaris pada menit ke-42. Samaris mencetak gol usai memanfaatkan kesalahan gelandang Cheick Tioté di area pertahanan Pantai Gading. Kesalahan Tiote saat menerima umpan pendek berhasil dicuri Samaris.

Pemain bernomor punggung tujuh itu kemudian melepaskan umpan satu-dua dengan Georgios Samaras. Di dalam kotak penalti, Samaris menaklukkan Boubacar Barry yang maju menutup ruang tembak dengan tendangan kaki kanan.

Kemenangan yang sudah di depan mata sempat lepas dari tangan Yunani. Pantai Gading mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-74. Keputusan pelatih Sabri Lamouchi memasukkan Wilfried Bony pada menit ke-61 menggantikan Cheick Tioté berbuah tepat. Penyerang Swansea City itu menuntaskan umpan tarik datar Gervinho di mulut gawang untuk mengubah kedudukan menjadi 1-1.

Sumber : TRIBUNNEWS.COM
 

Uruguay Kalahkan 10 Pemain Italia Untuk Lolos

Sundulan Godin Antar Uruguay ke 16 Besar


Diego Godin mengantarkan Uruguay memetik kemenangan tipis 1-0 atas Italia pada laga grup D di Estadio das Dunas, Rabu (25/6/2014). Berkat Godin, La Celeste berhasil menyingkirkan Italia dan berhak mendampingi Kosta Rika ke babak 16 besar.

Gol penentu kemenangan Uruguay tercipta pada menit ke-81. Godin yang musim lalu bersinar bersama Atletico Madrid sukses memanfaatkan tendangan penjuru Gaston Ramirez dengan sundulan kencang. Penjaga gawang Gianluigi Buffon terlambat sepersekian detik untuk menghalau bola sundulan Godin yang meluncur deras.

Pertandingan berjalan sengit sejak babak pertama sehingga berkeseduhan dengan skor kaca mata. Gianluigi Buffon melakukan dua penyelamatan gemilang yang hampir bersamaan pada menit ke-33. Pertama pemain Juventus itu mengeblok tendangan Luis Suarez di sisi kanan kotak penalti. Selanjutnya Buffon kembali mengeblok tendangan, kali ini oleh Nicolas Lodeiro, yang memanfaatkan bola liar tendangan Suarez.

Uruguay bermain dengan pressing tinggi ketika menghadapi Italia yang mengandalkan bola-bola lambung ke pertahanan. Lini belakang La Celeste yang dikomandani Diego Godin leluasa mematahkan umpan-umpan itu. Duet penyerang Azzurri, Mario Balotelli dan Ciro Immobile pun tidak berkutik mengancam gawang Uruguay.

Peluang terbaik Italia pada babak pertama tercipta pada menit ke-12. Peluang itu tercipta melalui tendangan bebas Andrea Pirlo. Eksekusi Pirlo sukses ditepis Fernando Muslera di bawah mistar gawang.

Pada menit ke-59 Italia harus bermain dengan sepuluh orang setelah Claudio Marchisio melanggar Egidio Arévalo Rios. Keunggulan jumlah pemain dimanfaatkan oleh Uruguay untuk menambah tekanan bagi pertahanan Italia. Pada menit ke-66 Luis Suarez nyaris memecah kebuntuan Uruguay. Tendangan El Pistolero dari tengah kotak penalti sukses ditepis oleh Buffon yang berada pada posisi tepat.

Ketangguhan pertahanan Italia seolah membuat Suarez frustrasi. Penyerang Liverpool itu sempat kedapatan menggigit bahu Giorgio Chiellini pada menit ke-79. Wasit hanya menganggap Suarez melakukan pelanggaran biasa meski Chiellini membuka bagian bahu kirinya untuk menunjukkan bekas gigitan.

Kemenangan ini membuat Uruguay melaju ke babak 16 besar sebagai runner up grup D dengan enam angka. Uruguay akan menghadapi juara grup C, kemungkinan besar Kolombia. Sedangkan Kosta Rika yang keluar sebagai juara grup usai menahan imbang Inggris 0-0, akan menghadapi runner up grup C, antara Pantai Gading, Jepang, atau Yunani.

Sumber : TRIBUNNEWS.COM
 

Neymar Dua Gol, Brasil Gulung Kamerun 4-1

Gilas Kamerun 4-1, Brasil Juarai Grup A


Brasil meraih kemenangan meyakinkan, 4-1, atas Kamerun pada laga grup A di Estadio Nacional, Selasa (24/6/2014). Kemenangan ini mengantarkan Brasil lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup.

Neymar menjadi bintang pada laga ini melalui sumbangan dua golnya. Penyerang Barcelona itu mencetak gol pertama sekaligus membuka keunggulan Brasil pada menit ke-17. Neymar menjebol gawang Kamerun usai memanfaatkan umpan tarik Luiz Gustavo dari kiri. Luiz Gustavo mencuri bola dari kaki Benjamin Moukandjo.

Gelandang Wolfsburg itu kemudian menggiring bola menyisir sisi kanan pertahanan Kamerun.
Luiz Gustavo kemudian mengirimkan umpan silang datar ke arah kotak penalti. Di mulut gawang, Neymar menyambar bola dengan sontekan kaki kanan ke tiang jauh. Penjaga gawang Charles Itandje dibuat hanya terdiam ketika bola mengarah ke gawangnya.

Kamerun membalas gol Neymar melalui Joel Matip pada menit ke-26. Bek sayap kiri, Allan Nyom menjadi otak atas terciptanya gol Matip. Nyom sukses mengelabui bek Dani Alves yang sampai terjatuh untuk merebut bola dari kakinya.

 Setelah lolos dari kawalan Alves, Nyom kemudian melakukan penetrasi ke kotak penalti. Dari sudut sempit, Nyom melepaskan umpan tarik datar ke mulut gawang. Matip yang lolos dari kawalan David Luiz leluasa menyontek bola dengan kaki kanannya ke gawang kawalan Julio Cesar.

Neymar kembali menunjukkan kelasnya di hadapan publik Brasil. Neymar kembali mencetak gol pada menit ke-35 untuk mengantarkan tim Samba kembali unggul. Ketika mencetak gol pertamanya Neymar memanfaatkan umpan silang Luiz Gustavo, kali ini Neymar mengandalkan teknik individu. Usai menerima sodoran bola dari Marcelo di sayap kiri, di luar kotak penalti Neymar menggeser bola ke arah tengah.

Neymar yang dibayangi Nicolas N’Kolou kemudian menaklukkan bek Olympique Marseille itu dengan sepakan datar kaki kanannya. Bola hasil tendangan Neymar menembus celas di antara kedua kaki N’Kolou yang coba melalukan sapuan. Penjaga gawang Charles Itandje pun termasuk korban kecohan Neymar. Itandje bergerak ke arah kiri sedangkan bola meluncur datar ke arah tengah.

Pada menit ke-50, Fred memperbesar keunggulan Brasil menjadi 3-1. Penyerang Fluminense itu menjebol gawang Kamerun usai memanfaatkan umpan silang David Luiz. Fred menuntaskan umpan Luiz dari kiri dengan sundulan di mulut gawang Gol ini bisa memicu kontroversi. Berdasarkan tayangan ulang, Fred berada dalam posisi offside sebelum Luis melepaskan umpan.

Fernandinho yang baru masuk pada awal babak kedua memastikan kemenangan Brasil melalui golnya pada menit ke-84.Gelandang Manchester City itu menjebol gawang Kamerun dengan ujung kaki kanannya dari dalam kotak penalti. Tendangan Fernandinho mengarah ke pojok kanan bawah tanpa mampu dibendung Charles Itandje.

Kesalahan pemain Kamerun ketika menguasai bola di depan kotak penalti harus dibayar mahal. Setelah dicuri pemain Brasil, pertahanan Kamerun kacau balau setelah Oscar, Neymar, dan Fernandinho bertukar umpan.

Atas kemenangan ini Brasil lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup A. Tim Samba mengoleksi tujuh angka dari dua pertandingan. Pada babak 16 besar Brasil akan menghadapi Chile yang menjadi runner up grup B.

Meksiko mendampingi Brasil ke babak 16 besar usai mengalahkan Kroasia 3-1. Meksiko menjadi runner up grup A meski mengoleksi nilai yang sama dengan Brasil. Meksiko kalah selisih gol. El Tri akan menghadapi juara grup B, Belanda.

Sumber : TRIBUNNEWS.COM, BRASILIA
 

Preview Brasil vs Kamerun: Pesta Gol Sebagai Penghibur Masyarakat Brasil

Preview Brasil vs Kamerun: Pesta Gol Sebagai Penghibur Masyarakat Brasil


Piala Dunia sudah berlangsung lebih dari seminggu. Pertandingan demi pertandingan telah dilalui dengan menyajikan permainan menarik nan menghibur. Tetapi, demonstrasi warga Brasil terus bergulir. Banyak yang bilang, hanya kemenangan Brasil di lapangan lah yang bisa sedikit meredakan emosi masyarakat yang menentang pemborosan anggaran pemerintah.

Sayangnya, setelah performa apik ketika mengalahkan Kroasia 3-1, Neymar dan kawan-kawan ditahan imbang tanpa gol oleh Meksiko di pertandingan kedua. Hasil yang tentu mengecewakan karena kepastian ke 16 besar tertunda. Di pertandingan ketiga, Kamerun, tim “terlemah” di grup ini akan jadi lawan. Inilah saatnya tim Samba kembali menunjukkan permainan terbaiknya. Tidak hanya menang, Brasil dituntut menang dengan telak.

Kamerun bisa jadi lumbung gol

Kamerun gagal menunjukkan permainan terbaik mereka dalam dua pertandingan. Alih-alih bisa meraih poin, tim yang dijuluki the Indomitable Lions ini justru mempermalukan diri dengan tidak adanya kekompakan dalam tim. Perkelahian Alex Song dengan Benoit Assou-Ekoto saat laga melawan Kroasia secara gamblang menggambarkan betapa buruknya situasi internal Kamerun.



Padahal Song merupakan pemain yang diharapkan jadi jenderal permainan Kamerun di Piala Dunia. Nyatanya dia bermain buruk saat kalah 0-1 dari Meksiko dan malah memperoleh kartu merah karena bertengkar dengan rekan setim sendiri ketika dihancurkan Kroasia 0-4.

Dua kekalahan tersebut membuat Kamerun menjadi tim pertama yang dipastikan tersingkir dari grup A. Sudah lima gol yang bersarang di gawang Charles Itandje dan belum satu gol pun yang bisa dilesakan oleh barisan penyerang anak asuh Volker Finke ini.

Tanpa Song dan kemungkinan kembali absennya Samuel Eto’o karena belum sepenuhnya pulih dari cedera akan membuat Singa Afrika ini kehilangan taringnya. Sulit untuk mengembangkan permainan dan memberi ancaman bagi Brasil. Lagipula, tak ada apapun yang bisa mereka perjuangkan.

Sumber : Sirajudin Hasbi
 

Portugal Diselamatkan Varela

Varela selamatkan Portugal dari 'lubang jarum'

Bermain dengan membawa modal penting ketika kemenangan diraih saat melawan Ghana di laga awal, membuat Amerika sedikit percaya diri kala duel melawan Portugal. Sedangkan Portugal sendiri datang dengan keadaan berduka setelah dibantai Jerman 0-4.

Tapi pertemuan kali ini yang digelar di Arena da Amazonia, Manaus, memiliki cerita berbeda. Setidaknya pada babak pertama. Pertandingan baru berjalan lima menit, Nani membuka keunggulan bagi Portugal setelah tembakannya tak mampu di halau kiper Tim Howard.

Nani nyaris menggandakan keadaan setelah tendangannya dari luar kotak penalti yang ditepis Howard mengenai tiang gawang. Lalu dilanjutkan oleh penyerang pengganti, Eder. Sayang Howard masih begitu lincah di babak pertama. Hingga babak pertama usai, skor masih 1-0 untuk kemenangan Portugal.

Ada yang menarik di menit 39. Wasit tiba-tiba memberhentikan pertandingan sejenak untuk memberi kesempatan para pemain untuk minum. Istilah ini disebut dengan "Water Break".

Di babak kedua Amerika mencoba menguasai pertandingan setelah tertinggal satu gol di babak pertama. Hasilnya, Michael Bradley hampir membuat Amerika menyamakan kedudukan kalau saja tendangannya tak mampu diblok pemain bertahan Portugal, Costa, setelah sang kiper, Beto, tak ada lagi di gawang.

Belum putus asa, Amerika kembali gencarkan serangan. Sepak pojok yang dieksekusi Graham Zusi di menit 64 berbuah hasil. Umpan yang dikirimkan Zusi diterima oleh Jermaine Jones di luar kotak penalti. Kontrol bola sebentar kemudian Jones melakukan tembakan geledek dari luar kotak penalti, dan GOL! Amerika-Portugal kini imbang.

Tak terima dibobol gawangnya, Portugal mencoba membalas. Nani yang beberapa kali kerap merepotkan barisan pertahanan Amerika kembali mencooba lagi. Dari sayap kanan dirinya mengirimkan umpan ke jantung pertahanan Amerika, bola ditepis Howard dan mentah ke arah Raul Meireles sebelum akhirnya permain yang sekujur tubuhnya penuh tato itu melakukan first time. Tapi apa daya Howard masih sigap mengantisipasi.

Di bawah tangan dingin Juergen Klinsmann Amerika benar-benar menjadi tim yang bermental baja. Amerika berhasil membalikkan keadaan setelah sang kapten, Clint Dempsey, berhasil merobek jala gawang Portugal sembilan menit jelang bubar. Sang Kapten mampu melepaskan diri dari jebakan off-side dan menceploskan bola dengan dadanya.

Dramatis, beberapa detik jelang bubar Amerika justru kebobolan. Tandukan keras pemain pengganti, Silvestre Varela, yang menerima umpan cermat Cristiano Ronaldo dari sayap kanan yang tak mampu dihalau Howard.

Dengan hasil ini, seluruh kontestan Grup G masih memiliki peluang untuk lolos. Sebelumnya Jerman dan Ghana juga bermain imbang 2-2.


 Berikut data dan fakta Amerika vs Portugal:

Susunan Pemain

Amerika (4-2-3-1): Tim Howard, Fabian Johnson, Geoff Cameron, Matt Besler, DaMarcus Beasley, Kyle Beckerman, Jermaine Jones, Alejandro Bedoya (DeAndre Yedlin 72'), Michael Bradley, Graham Zusi (Omar Gonzalez 90'), Clint Dempsey (k) (Chris Wondolowski 87').
Pelatih: Juergen Klinsmann.

Portugal (4-2-3-1): Beto, Joao Pereira, Ricardo Costa, Bruno Alves, Andre Almeida (William Carvalho 45'), Miguel Veloso, Joao Moutinho, Raul Meireles (Silvestre Varela 69'), Nani, Cristiano Ronaldo (k), Helder Postiga (Eder 17').
Pelatih: Paulo Bento.

Skor: 2-2
Gol: Jermaine Jones 64', Clint Dempsey 81' - Nani 8', Silvestre Varela 90+
Tendangan ke gawang: 5-7
Penguasaan bola: 48-52 persen
Pelanggaran: 11-14
Offside: 1-4
Kartu Kuning: Jermaine Jones
Stadion: Arena da Amazonia, Manaus
Wasit: Nestor Pitana (Argentina)

Sumber : MERDEKA.COM
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Berita Olahraga - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger